Pakan menghabiskan biaya produksi
paling besar didalam peternakan. Untuk
itu pemilihan bahan pakan yang tepat untuk ternak merupakan hal yang penting
untuk meningkatkan produksi di sebuah peternakan. Selain bahan pakan konvensional yang biasa
dipakai oleh peternak, perlu diadakan pencarian pakan alternative. Pakan alternative ini bisa didapatkan dengan
mencari limbah-limbah pertanian, rumah tangga atau industry. Salah satu criteria pakan alternative yang
dicari adalah ketersediaannya dalam jumlah banyak dan kesesuaiannya dengan
ternak. Pakan dan ternak harus sesuai
dengan tujuan produksi, status fisiologis dan jenis ternak.
Limbah industry, pertanian dan
rumah tangga menghasilkan alternative pakan yang murah. Industri tahu merupakan pangan yang berbahan
dasar kedelai. Industri tahu sendiri
menghasilkan limbah berupa amas tahu.
Ampas tahu ini mengandung protein kasar yang cukup tinggi. Protein ini sangat dibutuhkan tubuh ternak
untuk pertumbuhan, daya tahan dan proses metabolisme. Protein ini didaatkan dengan murah karena
industry tahu tidak menggunakannya dalam proses produksi tahu. Selain itu pertanian juga berotensi
menyumbang pakan alternative yang besar.
Jagung yang tujuan utama produksinya adalah pangan menghasilkan limbah
berupa sisa selain jagung yang berpotensi sebagai tambahan hijauan yang
murah. Limbah rumah tangga berupa sisa
tanaman yang diproses menjadi pangan mengandung zat yang dibutuhkan
ternak. Dengan penggunaan limbah sebagai
pakan ini, dapat menurunkan biaya produksi didalam peternakan.
Pemilihan pakan alternative untuk
ternak harus menentukan zat apa yang dikandung didalamnya. Zat seperti serat kasar bisa didapat dari
bagian-bagian jagung seperti daun, kelobot, batang dan tongkol jagung. Protein kasar bisa didapatkan dari ampas
tahu. Kandungan ini diharapkan bisa
mensubstitusi kandungan-kandungan zat pakan dari pakan konvensional sehingga
menekan biaya roduksi lebih rendah.